Otakers pernah nonton film kartun Tom & Jerry belum? Buat kalian yang sering menonton film kartun tersebut pasti tidak asing dengan tokoh utama Jerry sang tikus bukan?
Dalam sebuah animasi film kartun tersebut, banyak menampilkan gambaran si tikus yang sering memakan keju bahkan dalam usahanya melarikan diri dari kejaran Tom. Nahh otakers perhatikan deh, bagaimana bentuk keju yang sering Jerry itu makan. Kalo kita lihat, kejunya memiliki banyak lubang pada setiap bagian ya kan?
Tahukah kamu otakers bahwa keju berlubang itu asalnya dari Swiss lho...
Ada banyak jenis keju di dunia ini dengan warna, bentuk, rasa, tekstur, dan nilai gizi yang berbeda-beda. Keju diketahui berbahan baku susu, seperti susu sapi, kambing, atau domba. Bahkan ada juga keju yang terbuat dari susu unta, kerbau, dan rusa.
Dalam pembuatan keju perlu adanya penambahan bakteri ke dalam susu. Reaksi kimia yang muncul akan membuat susu menjadi dadih. Air dadih atau whey akan dikeringkan menjadi bubuk.
Bakteri yang dimasukkan ke dalam susu akan mempengaruhi rasa dan tekstur keju. Pada keju Swiss, susu sapi juga dicampur bakteri agar menjadi padat.
Baca juga: Ini Alasan Mengapa Teh di Jawa Barat Rasanya Tawar Sementara di Jogja Rasanya Manis!
Lalu mengapa keju swiss berlubang?
Dilansir dari The Conversation, lubang pada keju Swiss disebut dengan 'mata'. 'Mata' ini menjadi ciri khas yang penting dalam keju Swiss. Jika keju tidak berlubang, maka para pembuat akan menyebutnya sebagai keju 'buta' karena tak memiliki 'mata'.
Sebenarnya, yang membuat keju Swiss berlubang adalah bakteri yang disebut Propionibacterium freudenrichii subspesies shermanii atau P. shemanii. Dalam kondisi tertentu, P. shermanii menghasilkan gas karbon dioksida.
Karena keju Swiss dibuat pada suhu hangat, sekitar 70 derajat Fahrenheit, teksturnya menjadi lembut dan mudah dibentuk. Jadi ketika bakteri tumbuh, gas yang dikeluarkan akan membuat lubang pada keju.
Baca juga: Mengapa Burung Tidak Jatuh Dari Cabang Pohon Saat Tidur?
Untuk membentuk lubang dibutuhkan sekitar empat minggu pada suhu 70 derajat Fahrenheit. Meskipun nantinya keju didinginkan dalam suhu 40 derajat Fahrenheit, tapi lubang di dalamnya tetap tak berubah.
Keju Swiss pertama kali dibuat pada abad ke-15, yang dikenal dengan sebutan "emmental" atau "emmentaller."
Banyak negara yang memiliki keju seperti keju Swiss, yakni Prancis dengan Gruyere, Italia dengan Fontina, Amerika Serikat dengan Baby Swiss, dan Belanda dengan Gouda.