Buah secara alami memiliki lapisan lilin tersendiri. Pelilinan buah-buahan ini memiliki tujuan melindungi buah dari serangan fisik, mekanik, hingga mikrobiologis. Namun, lapisan lilin biasanya akan menipis dan mengakibatkan efek perlindungan jadi tidak maksimal.
Foto: pixabay
Lapisan lilin ini dapat hilang selama proses penanganan. Pori-pori yang tidak tertutupi lapisan lilin akan lebih rawan terbuka dan menyebabkan laju respirasi meningkat. Akibatnya, buah pun menjadi lebih cepat busuk.
Buah dengan lapisan lilin yang baik memiliki daya simpan yang baik. Keunggulan lain dari metode pelilinan buah adalah dapat menutupi goresan pada permukaan kulit buah. Kulit jeruk pun akan tampak lebih berkilau dan lebih menarik.
Lilin yang digunakan harus memenuhi beberapa syarat. Lilin tidak boleh memengaruhi bau dan rasa buah jeruk. Selain itu, lilin juga harus cepat kering dan tidak lengket. Saat sudah kering, lilin tidak boleh mudah pecah, harus mengilap dan licin, cukup tipis, serta tidak mengandung racun. Agar ketersediaannya terjamin, lilin ini hendaknya mudah didapatkan dan memiliki harga yang cukup murah.
Jenis lilin yang digunakan untuk melapisi jeruk merupakan lilin yang terbuat dari sumber tanaman, hewan, mineral, ataupun sintesis. Beberapa jenisnya adalah bees wax, paraffin wax, carnauba wax, dan shellac yang merupakan lilin dari insekta.
Lilin yang banyak digunakan adalah bees wax atau lilin lebah karena konsentrasi pelilinannya yang sedikit sekali. Pelilinan buah menggunakan lilin tidaklah beracun. Racun yang dikhawatirkan justru berasal dari buah itu sendiri.
Saat dibudidayakan, sebagain besar tanaman buah akan disemprot dengan pestisida. Kandungan pestisida ini akan terperangkap dalam lilin. Bila terkonsumsi, beragam penyakit berbahaya mengintai kesehatan Anda.
Metode pelilinan pada buah sudah lama dikenal. Metode ini awalnya dikenal oleh bangsa Cina, yakni antara abad ke-12 dan ke-13. Pencegahan respirasi pada jeruk dilakukan dengan menggunakan lapisan lilin yang tebal pada buah tersebut.
Sayangnya, pelilinan yang berlebihan akan menyebabkan udara tidak bisa memasuki buah tersebut. Akibatnya, di bagian dalam buah akan terjadi respirasi anaerob. Respirasi yang menghasilkan asam ini mengakibatkan jeruk cepat masam dan busuk. Untungnya, kini sudah ditemukan pelilinan yang tepat sehingga hal ini tidak terjadi lagi.