Media tanam hidroponik yang baik haruslah mempunyai sifat gembur dan dapat menyuburkan tanaman. Hal ini mutlak diperlukan segala jenis tumbuhan supaya bisa berkembang lebih baik, untuk itu pastikan syarat ini terpenuhi seperti media tanam untuk hidroponik substrat.
Pastikan media tanam yang kamu pakai tidak mengandung garam laut, sebab membudidaya tanaman menggunakan metode hidroponik tidak boleh adanya kandungan garam laut, bisa-bisa tanaman tak akan berkembang atau bahkan mati.
Semua jenis tanaman pasti membutuhkan air untuk memaksimalkan pertumbuhannya, tanpa air tanaman tidak mungkin tumbuh hingga besar. Maka dari itu, media tanam hidroponik yang baik mesti menyimpan air yang cukup.
Selain untuk menjaga tanaman tetap tumbuh sempurna, kamu pun tidak perlu repot sering-sering menyiram tanaman karena pasokan air telah terpenuhi dari media tanam.
Syarat pertama ialah media tanam hidroponik harus mampu membuang air dalam jumlah yang berlebihan. Dalam arti, jika air pada tanaman telah terlampau banyak maka peran dari media tanam ialah memastikan air dalam jumlah yang baik sehingga tanaman tidak menjadi layu.
Dalam teknik budidaya hidroponik, ada banyak sekali media tanam yang bisa digunakan. Lalu, media tanam mana yang terbaik? Sayangnya, jawaban pertanyaan tersebut bergantung pada apa yang mau kamu tanam, sistem yang kamu gunakan, dan preferensi pribadi kamu.
Untuk satu tanaman, mungkin ada beberapa media tanam yang cocok. Tinggal masalah harga media tanam dan ketersediaannya saja.
Gambar media tanam rockwool (foto: bukalapak.com)
Rockwool merupakan salah satu media tanam yang berasal dari bebatuan kombinasi dari batuan basalt, batu kapur dan batu bara yang dipanaskan hingga suhu 1.600oC hingga meleleh. Media tanam ini banyak digunakan dalam budidaya secara hidroponik. Hal ini disebabkan karena perbandingan komposisi antara air dan udara yang tersimpan di dalam media tanam ini lebih seimbang bila dibandingkan dengan media tanam yang lain.
Kondisi ini menyebabkan media tanam mampu menyerap larutan nutrisi sekaligus udara lebih banyak dan menyimpannya sehingga dapat digunakan sesuai kebutuhan akar. Rockwool mampu menampung air hingga 14 kali kapasitas tamping tanah sehingga mampu mengoptimalkan peran larutan nutrisi sebagai pupuk cair.
Dalam pengaplikasiannya media tanam ini lebih membutuhkan perlakuan khusus sebelum digunakan sebagai media tanam karena pH yang terkandung di dalamnya lebih tinggi yaitu sekitar 7.8 hingga 8.02.
Gambar media tanam arang sekam (foto: bukalapak.com)
Arang Sekam merupakan media tanam yang paling banyak digunakan dan paling populer di kalangan pengguna hidroponik. Kelebihan dari media tanam ini adalah adanya kandungan komponen kimiawi seperti protein kasar, kadar air, abu, serat kasar, karbon, oksigen, karbohidrat, hydrogen dan silikon sehingga dalam penggunaannya lebih efisien. Harga arang sekam juga lebih murah bila dibandingkan dengan media tanam lainnya dan lebih mudah kita temukan. Arang sekam ini juga bisa kamu buat sendiri di rumah dengan mudah.
Gambar media tanam hydrogel (foto: bukalapak.com)
Hidrogel merupakan media tanam yang banyak digunakan untuk tanaman hias di dalam rumah. Media ini terbuat dari kristal polimer dengan kemampuan serap air yang cukup baik dan dapat menyerap dalam volume yang cukup banyak. Tanaman-tanaman hias berukuran kecil yang diletakkan di ruang tamu akan sangat cocok menggunakan media ini karena akan terlihat lebih cantik.
Hidrogel mampu mengurai larutan nutrisi dan air yang tersimpan secara perlahan sesuai kebutuhan. Hidrogel yang kita jumpai berawal dari butiran-butiran kristal berukuran kecil yang kemudian dapat kita rendam dalam larutan nutrisi atau air selama beberapa jam hingga hidrogel mengembang. Kita bisa menanam beberapa tanaman hias seperti bambu hias yang berukuran kecil yang diletakkan di dalam gelas kaca dan dapat digunakan untuk menghiasi ruang tamu di rumahmu.
Gambar media tanam kerikil (foto: pixabay.com)
Kerikil menjadi salah satu media tanam yang penggunaannya hampir sama dengan pasir ataupun tanah. Kerikil ini diperuntukkan agar tanaman yang tumbuh dapat memperoleh ruang yang cukup untuk akar tumbuh optimal. Media tanam ini biasanya digunakan pada hidroponik NFT dimana aliran air dibiarkan mengalir ke akar tanaman. Kekurangan dari media tanam ini adalah tidak mampu mengikat air sehingga air hanya mengalir di perakaran.
Gambar media tanam cocopeat (foto: bukalapak.com)
Cocopeat (serbuk sabut kelapa) merupakan media tanam organik yang berasal dari sabut kelapa yang umumnya digunakan untuk alat pencuci panic, sapu dan juga keset. Cocopeat diklaim memiliki daya tampung air yang tinggi sehingga efisiensi penggunaan larutan nutrisi lebih tinggi.
Cocopeat mampu menyimpan hingga 73% atau 6 hingga 9 kali lipat dari volumenya sehingga intensitas penyiraman larutan nutrisi dapat dilakukan lebih jarang.
Gambar media tanam pasir (foto: berkahkhair.com)
Pasir juga salah satu media tanam yang sering digunakan. Salah satu alasannya adalah bobot pasir cukup berat dan mampu menopang tanaman dengan baik. Selain itu, pasir juga memiliki pori-pori yang cukup banyak. Jadi, pasir lebih cepat basah dan kering, tetapi menghasilkan sirkulasi udara yang baik untuk pertumbuhan akar tanaman.
Gambar media tanam perlit (foto: bukalapak.com)
Perlit merupakan salah satu media tanam yang umum digunakan. Perlit merupakan media tanam anorganik yang berasal dari batu silika yang dipanaskan. Kelebihan media hidroponik ini adalah kemampuannya dalam menyimpan nutrisi dan unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman. Sistem pengairan bahan ini pun cukup dapat diandalkan.
8. Serbuk kayu memiliki kemampuan menyerap air yang tinggi
Gambar media tanam serbuk kayu (foto: isroi.com)
Kamu tentu tak menduga bahwa serpihan kayu yang seolah tak berguna ini ternyata merupakan media tanam yang solid. Media hidroponik yang satu ini biasanya dikumpulkan di sawmill. Serbuk sisa penggergajian kayu kemudian dikumpulkan dan dijual sebagai media tanam. Serbuk kayu memiliki kemampuan menyerap air yang baik. Tak mengherankan jika tanaman jadi tumbuh dan berkembang lebih cepat.
Gambar media tanam batu bata (foto: basstechintl.com)
Pecahan genting dan batu bata juga bisa kamu gunakan sebagai media tanam hidroponik lho. Media tanam ini tergolong murah dan tersedia di mana-mana. Media ini memiliki kemampuan pengairan dan aerasi yang baik. Selain itu, bahan ini juga memberikan dukungan yang memadai untuk pertumbuhan akar. Sayangnya, media batu bata dan genting tidak memiliki kandungan hara yang cukup. Jadi, kamu harus menambahkan pupuk atau mengombinasikannya dengan media tanam lain.
Gambar media tanam vermikuli (foto: hidroponiknyaindonesia.blogspot.com)
Dihasilkan dari proses pemanasan baru, vermikulit memiliki karakteristik yang sama dengan media tanam perlit. Perbedaan antara kedua media ini hanya terletak pada kemampuan serapnya. Kemampuan vermikulit dalam menyerap air lebih tinggi dibandingkan perlit. Inilah salah satu alasan banyak orang memilih menggunakan media tanam yang satu ini.
Nah, sekarang kamu sudah tahu media tanam hidroponik mana yang umum digunakan. Lalu, mana menurut kamu yang terbaik dan paling cocok untuk kebutuhanmu?