Probolinggo, (Humas Sekolah) – Siswa-siswi SD Negeri Sukabumi 2 Kota Probolinggo melaksanakan ujian praktik seni tari pada mata pelajaran seni budaya, selama dua hari Jum’at-Sabtu (12-13/5/23) di halaman belakang sekolah. Ujian berlangsung dengan lancar dan meriah. Ujian praktik seni tari dibingkai dalam kegiatan pentas seni yang disaksikan oleh seluruh guru dan siswa SD Negeri Sukabumi 2 Kota Probolinggo.
Didik Budi Santoso, salah satu guru kelas 6 menjelaskan bahwa ujian praktik tari tradisional hingga tari modern sengaja dipilih agar peserta diri dapat melestarikan, mengolaborasikan, dan mengkreasikan kedua jenis tari tersebut. “Siswa kelas VI yang mengikuti ujian praktik mempersembahkan berbagai macam tari, mulai dari tari tradisional hingga tari modern. Itu bagian dari melestarikan budaya nusantara”, ujarnya.
Sebelumnya tampil, para siswa diberikan materi terlebih dahulu tentang tari beserta gerakannya, kemudian mereka dilatih berulang-ulang saat mata pelajaran seni budaya berlangsung. Sehingga ketika tampil, mereka sudah tidak canggung lagi.
Ada beberapa kriteria penilaian pada ujian praktik ini, di antaranya yaitu: wirama, wiraga, dan wirasa. Wirama adalah keterampilan gerak dan motorik. Wiraga adalah ketepatan gerak dengan nada atau tempo lagu. Sedangkan wirasa adalah harmonisasi wirama dan wiraga. Kesesuaian kostum juga bagian dari penilaian.
Selanjutnya, Kepala Sekolah, Riana menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada guru pembimbing dan seluruh siswa kelas VI yang sudah memberikan penampilan yang luar biasa.
"Terima kasih kepada seluruh peserta didik yang telah menunjukkan aksinya. Insya Allah dengan ide-ide kreatif seperti ini dapat menumbuhkan semangat dan menjadi contoh bagi peserta didik yang lain," ucap Riana.
Lebih lanjut, Riana juga menuturkan bahwa pemilihan tema tari ini, di samping sebagai bentuk pelestarian budaya, juga sebagai ajang untuk melatih keberanian peserta didik tampil di hadapan orang banyak.
"Opsi yang tepat dari guru kelas VI" tutup Riana sambil mengacungkan jempolnya. (Abz)
